OPINI  

Hati-hati!!! Lebaran Tahun Ini Ada Yang Minta “Balikan”

Avatar

Bandarlampung – Presiden Republik Indonesia telah mengumumkan bahwa arus mudik tahun 2023 ini melonjak secara signifikan, pemerintah memperkirakan ada lebih dari 100 juta pemudik tahun ini.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya (Tahun Covid-19), dimana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat para pemudik enggan pulang kampung karena takut membawa penyebaran Covid-19 sehingga arus mudik tak sepadat tahun ini.

Presiden RI, Joko Widodo resmi mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia pada Jumat, 30 Desember 2022 lalu, sehingga pembatasan kegiatan masyarakat tidak diberlakukan lagi, tak ayal jika pemudik tahun ini membludak hampir 45% dari tahun sebelumnya.

Membludaknya pemudik tahun ini membuat banyak kerumunan di beberapa titik, terutama di lokasi angkutan umum seperti stasiun kereta api, terminal bus, ataupun ditempat-tempat pelabuhan transportasi lainnya.

Mengingat melonggarnya Prokes masyarakat setelah PPKM ini dicabut, dikhawatirkan wabah Covid-19 akan rujuk kembali ke negara ini.

Dilansir dari Media Kompas.com, Kasus Covid-19 di Indonesia kembali naik sejak awal bulan April 2023. Tak hanya kasus harian, kasus aktif pun menunjukkan peningkatan. Sebelumnya, selama beberapa bulan ke belakang, penambahan kasus virus corona “hanya” berkisar di angka 200-300 kasus per hari. Kini, kasus harian tembus angka 900.

Tak hanya itu, penambahan jumlah kasus aktif yang semula di bawah 100 kasus per hari pun kini menyentuh angka 600 kasus.

Mengingat data di atas, penulis berharap agar pemerintah tidak mengendorkan upayanya untuk mengendalikan virus Covid-19 ini, jika dibiarkan, maka tak menutup kemungkinan Wabah Covid-19 meminta balikan (rujuk) kembali ke Indonesia, bisa saja dengan indikasi membludaknya pemudik yang menimbulkan kerumunan.

Berikut beberapa saran dari penulis, agar kita tetap sehat sampai kampung halaman (Mudik):

1. Tetap Patuhi Protokol Kesehatan: Masyarakat harus tetap patuh terhadap aturan dan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, seperti menggunakan masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan massa, termasuk saat mudik Lebaran.

2. Edukasi dan Kampanye Kesadaran: Pemerintah, bersama dengan berbagai pihak terkait, perlu mengintensifkan kampanye edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menghindari mudik Lebaran tahun ini demi keselamatan dan kesehatan bersama.

3. Penguatan Pengawasan terhadap Protokol Kesehatan: Pemerintah perlu memperkuat pengawasan untuk mencegah kembalinya penyebaran Covid-19, selalu memastikan masyarakat tetap mematuhi Prokes. (AL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Chat Redaksi