Dinas PPPA Balam Sebut Pelaku Pelecehan Seksual Merupakan Orang Terdekat

Avatar

Bandarlampung – Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Bandarlampung mengungkapkan dampak kenaikan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak atas kesadaran masyarakat.

Kepala Bidang Perlindungan Anak, Dora Nababan mengatakan, masyarakat biasanya kurang mengekspos dikarenakan pelecehan seksual adalah aib bagi keluarga korban, namun dengan kesadaran masyarakat maka makin mudah memberikan efek jera terhadap pelaku.

maraknya terjadi kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, terbilang mencengangkan karena banyak pelaku adalah orang terdekat itu sendiri.

“Masyarakat itu sudah mulai terbuka di saat ada kasus, pelaku itu tidak jauh-jauh orang-orang dekat, bisa ayah kandung, ayah tiri, KK kandung, paman, atau tetangga sekitar,” ujar Bidang Perlindungan anak, Dora Nababan saat ditemui di kantor PPPA, Selasa (10/01/2022).,

Ia melanjutkan, tidak menjadi jaminan kota layak anak (KLA) akan hilangnya kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

“Kasus meningkat bukan berakti kita tidak melakukan upaya, tetapi kita tidak bisa memprediksi itu semua, tidak menjadi jaminan kota KLA akan menjadi bebas kasus seksual,” katanya.

Ia juga menyampaikan, Pada awal tahun 2023, terjadi kasus pelecehan seksual secara paksa yang dilakukan oleh ayah tiri di kecamatan Panjang, kota Bandarlampung.

“Hal itu sudah dilakukan upaya pendamping psikologi terhadap korban, yang terpenting anaknya kita selamatkan masa depan nya,” ucapnya.

Ia menghimbau, kepada masyarakat supaya lebih peduli terhadap anak-anak karena pola mengasuh anak akan ada perubahan pada setiap zaman nya.

Diketahui, sebanyak 78 kasus kekerasan terhadap anak pada tahun 2022 yang ditangani oleh Dinas PPPA kota Bandarlampung. Yang menjadi sorotan adalah kasus kekerasan seksual sejumlah 55 kasus. (DP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Chat Redaksi