Bandarlampung: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ungkap kota Bandarlampung telah melakukan program keluarga berencana (KB) dengan baik hingga mencapai 57 persen.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengatakan Kota tapis berseri adalah salah satu contoh daerah dalam tanggap menangani penurunan kasus stunting.
“Penurunan terjadi cukup signifikan, yang awalnya 19,4 sehingga mencapai 11,1 persen,” ujar Hasto Wardoyo saat memberikan pengarahan Program BKKBN di Bandarlampung, Senin (06/02/2023).
Ia melanjutkan, Kota Bandarlampung sendiri tersedia beragam konsumsi pendukung yang mencukupi kebutuhan gizi.
Dikarenakan makanan yang tidak begitu mahal seperti ikan lele, maupun telur sudah cukup dalam memenuhi protein sehingga dapat mencegah kasus stunting.
Itupun didukung oleh kesadaran masyarakat Bandarlampung yang cukup baik.
Senada dengan itu, Walikota Bandarlampung Eva Dwiana menyampaikan pihaknya berkomitmen menangani kasus stunting di kota Bandarlampung.
Selain sebagai komitmen Pemkot Bandarlampung, pihaknya juga akan mengucurkan APBD yang di khususkan untuk menyelesaikan masalah stunting. Sehingga kota Bandarlampung pada tahun 2023 akan terus terjadi penurunan secara signifikan.
“Kalau mau zero kata pak Hasto tidak mungkin, tetapi kita berharap 2023 stunting. Ini diperlukan kolaborasi dari Pemerintah, Forkopimda, RT, Camat, maupun Masyarakatnya,” tutupnya. (DP)
