Disparekraf Lampung Sebut Kepemilikan Lahan Pribadi Di Pantai Pesisir Barat Jadi Penghambat Pengembangan Pariwisata

Avatar

Bandarlampung – Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung melalui Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Lakoni Ahmad menegaskan bahwa pengembangan wisata harus ada korelasi yang kuat antara pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten.

Hal ini berdasarkan salah satu keluhan masyarakat Kabupaten Pesisir Barat dengan kondisi pariwisata yang terkesan kurang pengelolaan dari pemerintah.

“Sangat disayangkan jika potensi wisata yang ada di Kabupaten, seperti wisata Tanjung Setia di Kabupaten Pesisir Barat ini kurang atensi dari pemerintah, wisatanya terkenal tapi pengelolaannya minim,” ujar Reki salah satu warga Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat.

Menanggapi hal itu, Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Disparekraf Lampung, Lakoni Ahmad menegaskan bahwa pengembangan pariwisata perlu korelasi yang seimbang dengan pemkab.

“Terkait pengembangan pariwisata, harus ada korelasi antara pemerintah provinsi dengan pemkab setempat, tidak bisa jika hanya pemerintah Provinsi saja,” ujarnya, Kamis (05/10/2023).

Ia juga menuturkan permasalahan yang menjadi salah satu faktor penghambat pengembangan pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat tersebut banyaknya lahan kepemilikan yang dikelola oleh perorangan sehingga pemerintah kesulitan dalam memberikan bantuan pengembangan destinasi wisata.

“Coba kita lihat pantai di Pesisir Barat itu, dalam undang-undang, 12 mil dari bibir pantai itu adalah milik pemerintah, tapi di pantai Pesisir Barat Itu sudah milik pribadi, maka pemerintah akan sulit memberikan kontribusi bantuan karena tidak bisa diberikan jika lahannya milik pribadi,” ujarnya.

“Makanya pemerintah mengarahkan agara daerah tersebut dibentuk Pokdarwis yang dikelola oleh masyarakat setempat,” Lanjut Lakoni.

Ia juga menuturkan, Disparekraf saat ini tengah melakukan peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola destinasi wisata.

“Saat ini juga kita telah melakukan pembinaan terhadap SDM nya, bagaimana mengelola wisata, kemudian membuat pengunjung nyaman sehingga pengunjung ini bisa berwisata berkelanjutan, dan ini juga akan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat,” tuturnya. (ALB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Chat Redaksi