Di Musim Kemarau, Pengrajin Layangan di Pringsewu Raih Omset Puluhan Juta

Avatar

Pringsewu – Memasuki musim kemarau, permainan layang-layang mulai marak di kabupaten Pringsewu kecamatan Pardasuka Pekon pujodadi, Musim layangan ini pun mendatangkan rezeki tersendiri bagi perajin layangan.

Salah satu perajin yang meraup untung dari musim layang-layang Hafis Berawal dari iseng dan hobi, warga dusun 1 , Desa pujodadi Kecamatan Pardasuka, itu kini mampu meraup keuntungan hampir puluhan juta.

Layang-layang yang dibuatnya yakni layangan bapangan jenis pegon berbagai ukuran sesuai pesanan. Lengkap dengan sendaren yang bisa menimbulkan bunyi saat layang-layang diterbangkan.

Baginya, tak sulit untuk membuat layang-layang jenis pegon ini. Hanya saja, membutuhkan waktu yang cukup lama dan ketelatenan, terutama untuk meraut bambu yang telah dibelah.

“Pesanan ada terus, ini sudah ada 7 pemesanan untuk hari ini aja” kata Hafis kepada wartawan Gerbang Lampura com.ditemui di rumah nya Jum’at (13/10/23).

Lanjut Hafis mengaku,dalam sehari dia bisa membuat layang-layang itu hingga tiga buah untuk ukuran kecil. Sedangkan yang ukuran besar, sehari satu layang-layang.

“Kalau yang besar, ukuran 2 meteran itu paling hanya satu buah saja sehari. Tapi kalau yang kecil ukuran 120 sentimeter bisa dua-tiga, itu pun bisa sampai malam,” ucapannya

Meski jumlah produksinya masih terbatas, namun selama musim layang-layang sejak bulan Juni lalu hingga sekarang ini, sudah 90-an buah layang-layang yang telah dibuat. Layang-layang hasil kerajinannya itu dia bandrol dengan harga bervariasi mulai Rp 200,000 ribu hingga Rp 350,000.ribu bergantung ukurannya.

“Kami juga membuat layang-layang custom. Seperti ada motif wayang dan lainnya. Untuk ucapan Hafis

Dikemukakan, dirinya membuat kerajinan layang-layang tersebut dilakukan hanya musiman saja. Artinya, ketika di musim kemarau dan musim layang-layang.

Pekerjaan ini sudah dilakoninya sejak terjadinya kemarau panjang, melanda hingga dia banyak di rumah karena pemesanan layang -layang begitu banyak orang mendatangi perajin layangan.

Saat musim layangan, dia yang sudah sejak kecil memang hobi layang-layang kemudian membuat sendiri. Kemudian digunakan sendiri.

Ternyata ada yang minat membeli hingga akhirnya layangan tersebut dijual. Dia pun membuat lagi hingga sekarang ini setiap musim layangan selalu ada pesanan.(Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Chat Redaksi