TUBABA – Pihak sekolah SMKN 01 Tulang Bawang Tengah sudah 3 kali ditemui untuk minta konfirmasi, namun Kepala Sekolah tidak bisa ditemui dengan berbagai alasan.
“Saya sudah laporkan dan sudah dibaca tetapi tidak dibalas dan maaf saya tidak bisa memberikan nomor handphond wakil kepala sekolah tanpa izin beliau,” ucap petugas TU berinisial (D)
Untuk diketahui, jumlah siswa yang ada di SMKN 01 Tulang Bawang Tengah sebanyak 1.230 siswa, data ini didapatkan dari pegawai Tata Usaha (TU).
“Murid disini dari kelas X sampai kelas XII ada 42 kelas dan setiap kelas ada 30 siswa ada juga yang 20 siswa untuk 3 kelas. Guru yang PNS kisaran 70 orang dan Honor kisaran 100 orang lebih,” jelasnya, Selasa (13/09/2022).
Kelas X ada 14 kelas terdiri dari 13 kelas 30 siswa dan 1 kelas isi 20, Kelas XI ada 14 kelas terdiri dari 13 kelas 30 siswa dan 1 kelas isi 20 dan Kelas XII ada 14 kelas terdiri dari 13 kelas 30 siswa dan 1 kelas isi 20 jadi jumlah seluruh kelasnya 42 ruangan kelas dengan 30 siswa perkelas dan ada satu ruangan yang 20 siswa.
Dengan jumlah siswa 1.230 orang siswa yang menjadi peserta didik di SMKN 1 Tulang Bawang Tengah kabupaten Tulang Bawang Barat Lampung, jika pungutan diambil nilai terendah yaitu Rp 1.200.000 X 1.230 siswa maka indikasi nilai pungutan liar di sekolah tersebut mencapai Rp 1,476 M.
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sangat keberatan dengan adanya pungutan di sekolah SMN 01 Tulang bawang Tengah.
“Saya merasa keberatan atas pungutan itu karena masalahnya anggaran tersebut tidak ada kejelasan riciannya untuk apa, saat rapat kami wali murid hanya diberikan waktu 4 menit untuk bertanya jadi kami tidak leluasa bertanya karena waktu yang terbatas dan salah satu anggota komite sebelum masuk ruang rapat dia menjelaskan pada saya kegunaan anggaran tersebut sudah termasuk SPP,” jelasnya
Ketua Komite SMKN 01 Tulang Bawang Tengah, Imam Mahpud memberikan penjelasan tentang dana pungutan yang dijelaskan lewat rapat wali murid.
“Kegunaan dari iuran Rp 1.243.000 tersebut saya tidak tahu jelas rinciannya dan yang saya tahu untuk belanja sekolah. Untuk jelasnya silahkan tanyakan dengan pak Titis. Pembangunan sekolah tahun 2022 ini belum ada. Untuk jumlah seluruh siswa saya tidak tahu jelas, satu kelas itu sekitar 30 siswa,” jelasnya. (Holan/tim)