Bandarlampung – Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) gelar workshop orientasi komunikasi perubahan perilaku sanitasi aman kepada tokoh agama dan kajian dakwah sanitasi, di Hotel Emersia Kota Bandarlampung. Selasa (19/04/2022)
Koordinator SNV Kota Bandar Lampung dan Metro, I Nyoman Suartana ST mengatakan sanitasi layak di Provinsi Lampung hampir mencapai 80% dan mempunyai target pada tahun 2024 untuk mencapai 90% sanitasi layak dan 10% sanitasi aman.
“Sanitasi layak di Provinsi Lampung sudah hampir delapan puluh persen, pada tahun dua ribu dua puluh empat ini targetan di Provinsi Lampung ini sendiri adalah sembilan puluh persen sanitasi layak dan sepuluh persen sanitasi aman. Sanitasi layak itu masyarakat punya toilet, punya antiseptik yang kedap,” ujarnya.
Ia juga menegaskan akan pentingnya menyelesaikan masalah sanitasi tersebut bersama Pemerintah Kota dan stackholder serta kalangan masyarakat.
“Kami tegaskan disini adalah pentingnya mendorong pemerintah kota bekerjasama dengan stackholder terkait termasuk masyarakat untuk menyelesaikan masalah sanitasi ini,” imbuhnya.
Menurutnya, kurang lebih 1 juta masyarakat di Provinsi Lampung belum mempunyai toilet dan masih menggunakan toilet tanpa tank antiseptik, hal itu bisa mencemari aliran sungai dan sumber-sumber air lainnya.
“Menurut data, paling tidak ada satu juta penduduk di Lampung ini yang belum mempunyai akses ke toilet, ini belum termasuk dengan masyarakat yang buang air besar secara tertutup dalam artian mereka punya toilet, tetapi karena rumahnya dipinggir sungai atau kolam jadi mereka tidak membangun aniseptiknya, langsung membuang ke aliran sungai. Secara tidak langsung itu mencemari sumber-sumber air apalagi diwilayah kota yang jarak antar rumah dengan sumber air itu sangat berdekatan sehingga penting bagi masyarakat punya tank antiseptik kedap agar jarak dengan sumber airnya itu terjaga,” jelasnya.
Ditempat yang sama Kepala Bappeda Kota Bandar Lampung mewakili Walikota, Khaidarmansyah mengatakan program Wash SDG bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bandar Lampung itu diharapkan mampu menangani seluruh rangkai sanitasi yang layak dan menyeluruh.
“Program Wash SDG yang didanai oleh kementerian luar negeri belanda mendukung pemerintah kota bandar lampung untuk meningkatkan cara pengelolaan menangani seluruh rangkai sanitasi untuk menjawab kebutuhan yang berbeda dari para penduduk. Dengan kerjasama ini diharapkan bisa memperbaiki dan menangani seluruh rangkai sanitasi serta menjawab berbagai kebutuhan masyarakat melalui layanan sanitasi yang layak dan menyeluruh,” ujarnya saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara.
Lebih lanjut, ia menjelaskan satuan tugas KPP Kota Bandar Lampung telah menyusun dokumen strategi komunikasi perubahan perilaku untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sanitasi.
“Satuan tugas KPP Kota Bandar Lampung telah berhasil menyusun dokumen strategi komunikasi perubahan prilaku yang berfokus pada besar kunci pada perubahan perilaku diantaranya: Masyarakat memahami dan menggunakan jamban yang sehat, masyarakat mengetahui paham dan termotivasi untuk melakukan penyedotan antiseptik secara berkala, masyarakat mengetahui, memahami dan termotivasi untuk memiliki strategi antiseptik kedap sesuai standar, kemudian masyarakat termasuk anak sekolah terbiasa melakukan cuci tangan pakai sabun,”. pungkasnya. (Albet)