Lambung Barat (Gerbang Lampura) – Diduga tidak bisa berenang pelajar di temukan tenggelam di Pekon Suka Banjar Kecamatam Lumbok Seminung Kabupaten Lampung Barat, Jumat (15/7/202) sekira pukul 15:30Wib
Korban Bernama Ifana(18) warga Pekon Padang Dalom kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat (Lambar) ditemukan warga dalam keadaan tidak sadarkan diri
Korban tenggelam tersebut merupakan seorang siswi SMA N 1 Liwa yang sedang melaksankan kegitan kemah pramuka dipekon (desa) sukabanjar
Peratin Sukabanjar Irwanda menjelaskan, kronologis kejadian bermula saat korban bersama dengan rekan-rekannya hendak pergi berenang di pantai danau Ranau saat sedang melalukan kegiatan pramuka.
Saat sedang asik berenang sekira pukul 15.30 rekannya melihat korban dengan kondisi sedang meminta pertolongan dengan cara mengulurkan tangaanya ke atas. Spontan rekannya langsung melaporkan ke warga setempat untuk meminta bantuan. Ucap Irwanda
Lanjutnya, setelah mendapatkan informasi tersebut warga langsung datang kelokasi untuk melakukan pencarian keberadaan korban dan di bantu dengan nelayan setempat mengunakan jaring.
Setelah melakukan pencarian sekira pukul 16.00 WIB korban berhasil di temukan dengan keadaan tidak sadarkan diri, dan langsung di bawa ke puskesmas setempat untuk di lakukan pengecekan tim medis. Jelas Irwanda.
Irwanda mengimbau kepada seluruh masyarakat atau wisatawan yang hendak berlibur di Danau Ranau agar selalu berhati-hati, jika ingin berenang harus melihat kondisi air.
“Jika kondisi air tidak memungkinkan untuk berenang agar tidak memaksakannya untuk berenang,”.
Siti Mahdalena Kepala Puskesmas Lumbok Seminung, mengatakan pasien datang ke puskesmas sekira Pukul 16.00 WIB dianter oleh Pembina Pramuka beserta masyarakat Sukabanjar.
Pasien tersebut tidak sadarkan diri dan langsung dilakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) oleh Dokter Jaga Instalasi Gawat Darurat IGD dan Perawat jaga sampai dengan 3 Siklus tidak ada respon, dan nadi tidak teraba serta akral dingin, mata medriasis total kanan dan kiri. Ucap Mahdalena.
Lanjutnya, dokter mengatakan kepada guru pembina dan keluarga bahwa nyawa korban tidak bisa di tolong, sekira pukul 16.15 WIB korban di bawa oleh keluarganya pulang ke rumah duka untuk di semayamkan. (Aldi).