Lampung Barat – Peninjauan Lapangan Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan oleh tim Sekretariat Militer Presiden (Setmil Pres) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kepada Bupati Lampung Barat di Lingkungan Kantor Bupati Lambar, dilanjutkan ke Gedung Serba Guna (GSG) Pekon Sebarus Kecamatan Balik Bukit, lalu dilanjutkan di GSG Pekon Bahwai, Rabu (20/4/2022) .
Kehadiran tim Setmil Pres disambut oleh arak-arakan seni budaya khas Lampung Barat Bediker dan pencak silat dari sanggar Kilu Andan yang dinaungi Among De terdapat di dua (2) Pekon tersebut.
Dalam sambutannya Bupati Lampung Barat H. Parosil Mabsus mengungkapkan rasa syukurnya karena sebuah kebahagian yang luar biasa tepatnya hari ke 18 bulan suci Ramadhan ini, Pemkab Lambar mendapatkan kunjungan dari tim Setmil Pres karena hal seperti ini, tidak mudah.
Penilaian yang dilakukan tim setmil pres terhadap pemkab lambar ini bukan penilaian secara pribadi.
“Keberhasilan program-program yang dilakukan selama ini tidak lepas dari kerja keras pemkab lambar serta dukungan dari lapisan masyarakat,” ucap Parosil.
Selain itu, Pakcik sapaan akrabnya terhadap Bupati Lampung Barat tersebut mengatakan, “Lampung Barat memiliki produksi unggulan yakni kopi robusta., Selama ini lampung yang dikenal ialah kopinya, tetapi pada ahirnya muara kopi itu berada di Kabupaten Lampung Barat
Lampung Barat ini selain penghasil dan produksi kopi robusta, wilayahnya kurang lebih 64 persen wilayahnya adalah taman bukit barisan, Jelasnya.
Sangat kecil yang bisa dikelola oleh masyarakat Lambar, tetapi masyarakat lambar ini selalu memiliki semangat kerja yang cukup tinggi tidak pernah menyerah dengan situasi dan kondisi seperti apapun sehingga keberhasilan tetap dapat dicapai masyarakat lambar ini, mengenai Kabupaten Tangguh Bencana, ia mengatakan muncul Kabupaten tangguh bencana tersebut berawal dari gagasannya mengingat Kabupaten Lambar termasuk dalam kabupaten yang rawan bencana.
Tujuan dibentuknya Kabupaten Tangguh Bencana ini ialah jika terjadi hal yang tidak kita inginkan maka satgas yang terdapat di tingkat kabupaten tingkat kecamatan tingkat pekon dapat memberikan bantuan langsung terhadap masyarakat lambar,” tutur parosil.
Parosil juga mengungkapkan, “mengenai Lamban Budaya yang akan menjadi ciri khas dan simbol Kabupaten lambar., Dengan dibangunnya Lamban budaya tersebut harapan Pasosil Mabsus selain menjadi simbol juga menjadi icon
Bahwa Lambar ini bukan hanya sebuah pembicaraan tetapi kita sudah memperaktekkan serta mempertahankan eksitensi dari pada sebuah budaya peninggalan dari leluhur-leluhur kita, Insyak Allah nanti akan kita berikan nama lamban pancasila yang melambangkan sebuah kebinekaan dengan keberagaman budaya yang ada di lampung,” tutup Parosil (ismail MB/Fran).