Bandarlampung – Ribuan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Lampung Memanggil memadati jalanan melakukan aksi demonstrasi menuju Gedung DPRD Provinsi Lampung, Rabu (13/04/2022).
Dalam aksi tersebut, mengusung beberapa tuntutan diantaranya:
1. Menolak kenaikan harga BBM, Indonesia krisis energi.
2. Menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok.
3. Wujudkan reforma agraria sejati.
4. Cabut UU Cipta Kerja.
5. Mempermudah akses kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia.
6. Wujudkan pendidikan gratis ilmiah dan demokratis.
7. Hentikan kriminalitas dan represifitas terhadap gerakan rakyat.
Ketua BEM Institut Darma Jaya, Rahmad Mahfuddin mengatakan aksi tersebut merupakan gabungan dari berbagai Aliansi BEM Mahasiswa yang ada di Kota Bandar Lampung bersama OKP dibawah naungan Cipayung Plus Kota Bandar Lampung.
” kita tergabung dalam aliansi Lampung Memanggil bersama kawan-kawan dari OKP dibawah naungan cipayung plus Kota Bandar Lampung,” ujarnya.
Ia menambahkan, BEM Darma Jaya membawa aksi masa sekitar 300 orang yang tergabung dalam aliansi tersebut.
“Kalau dari BEM Darma Jaya kita membawa tiga ratus mahasiswa,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum PMII Cabang Bandarlampung Muhammad Juliyanto menyayangkan sikap aparat yang menghalangi para masa aksi dengan memasang kawat berlapis.
“Kami menyayangkan sikap aparat yang menghalangi masa aksi untuk menyampaikan aspirasi dengan memasang kawat berlapis, namun dengan perjuangan bersama kami bisa menerobos kawat tersebut dan bisa memasuki halaman Gedung DPRD Provinsi Lampung,” ujarnya.
Ia melanjutkan, aksi yang digelar tersebut merupakan aksi damai dan PMII merupakan pionir dari aspirasi masyarakat yang harus didengar dan diindahkan oleh para pejabat.
“Dalam aksi ini, PMII merupakan pionir untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dengan cara yang damai,” lanjutnya.
Tuntutan yang dibawa para aksi masa tersebut ditanggapi dan ditandatangani oleh Ketua DPRD Provinsi Lampung dan Gubernur. (Albet)
