Bandarlampung – Puluhan Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung yang tergabung di aliansi Kesatuan Aksi mahasiswa UIN Lampung (KAMU-Lampung) menuntut Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof. Wan Jamaluddin segera mencabut Sistem Pembelajaran Daring dan kembali mengaktifkan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka secara 100% pada tahun ajaran 2022/2023 mendatang.
Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung di KAMU Lampung maka sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat dilakukan secara offline, mengingat Bandarlampung sudah berada di level 1 covid-19.
Aliansi Kamu Lampung melakukan polling bagi Mahasiswa UIN RIL kemudian lebih dari 2000 Mahasiswa aktif menginginkan perkuliahan secara tatap muka.
Hal tersebut disampaikan oleh Diki Akbar selaku Koordinator KAMU Lampung pada saat menggelar Audiensi dengan pihak rektorat yang diterima langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan yakni Dr. Idrus Ruslan, M.Ag yang didampingi Oleh Tajuddin Nur selaku Kasubbag Rumah Tangga.
“Tuntutan kami gak banyak, cabut sistem Pembelajaran Daring, karena kegiatan dikampus seperti Seminar Nasional, Perkawinan dikampus telah terjadi, maka kami harap segera gelar kembali Sistem Pembelajaran Tatap Muka, itu saja,” Kata Diki Akbar, Selasa (02/08/2022).
Menanggapi tuntutan tersebut, Warek III UIN Raden Intan Lampung Idrus Ruslan meminta waktu hingga selesainya waktu cuti dari Wakil Rektor I Prof. Alamsyah dan kebetulan Rektor pun sedang berada di luar kota.
“Akan kami sampaikan kepada pimpinan, kami harap adek-adek mahasiswa dapat menunggu dari keputusan pimpinan,” Kata Idrus Ruslan.
Namun sayang, puluhan Mahasiswa yang tergabung di dalam Aliansi KAMU-Lampung tersebut menolak untuk menunggu terlalu lama sesuai dengan yang diminta oleh Warek III tersebut.
“Kampus jangan bertele-tele, kami minta segera di tindak lanjuti, keputusannya kami tunggu sampai hari Senin tanggal 8 besok, kalau tidak ada kesimpulan maka kami akan melakukan gerakan yang lebih dari ini,” ungkap Koordinator KAMU-Lampung itu.
Lanjutnya, dari dulu kami ini sudah muak dengan cara-cara seperti ini, setiap audiensi jawabannya “Akan kami sampaikan kepada pimpinan, Akan kami sampaikan kepada pimpinan”, kenapa gak pimpinannya aja yang nemuin kami langsung, ini aspirasi mahasiswa loh, jangan kayak gak dianggap, udah intinya kami tunggu keputusannya hari Senin besok tanggal 8, kalau gak ada hasil seperti yang kita mau, kita aksi besar-besaran, gelar Konsolidasi kesemua elemen,” tegas Diki. (Dp).