Pesawaran (gerbang lampura) – Pembangunan Rehabilitasi Pemeliharaan Jaringan Usaha Tani di Desa Sidodadi Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran yang menelan biaya sebesar Rp200 juta dari APBD tahun 2022 Dinas Tanaman Pangan dan Horltikultura kabupaten setempat, diduga dikerjakan tidak sesuai dengan spek yang ada.
Pasalnya dari hasil investigasi lokasi yang dilakukan LSM Garda P3ER bersama LSM Marwah Aliansi Indonesia, jalan onderlag sepanjang 450 meter ini selain dikerjakan asal jadi, juga volume lebar dan panjang jalan yang dibangun sebagai akses menuju persawahan tersebut lari dari RAB yang ada.
“Kita lihat pembangunan jalan tersebut sangat-sangat jorok dan asal-asalan, masa iya ada tunggul kayu sebesar itu tidak dibuang main uruk saja,” sesal Sabturizal Ketua LSM Garda P3ER, Jumat (05/08/2022).
Ditambah proses pengerjaannya itu, jelas Turi, dari awal pemasangan batu belah yang ada selain menggunakan batu asalan juga pada saat peyusunan tidak terpasang dengan baik.
“Dari lebarnya saja tidak sama ada yang buka cuma satu meter ada juga yang hanya satu meter lebih, yang seharusnya sama dari ujung ke ujung itu lebarnya dua meter dan sebelum proses gelar batu belah itu lantai dasarnya harus ditabur pasir yang bertujuan sebagai kancingan batu sebelum proses pemadatan menggunakan mesin warles,” ucap turi
Yang lebih parahnya lagi lanjut Turi proyek tersebut dari mulai pelaksanaan hingga terselesaikannya pekerjaan tidak disertai papan plang proyek.
“Papan plang proyek itu penting sebagai informasi agar masyarakat tahu tidak bertanya-tanya.sesuai keterbukaan informasi (publik) terhadap masyarakat sekitar, yang jelas ini akibat kurangnya pengawasan dari dinas terkait,” pungkasnya. (wandi+tim)