Bandarlampung – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo sampaikan 4 hal yang menjadi tantangan bangsa.
Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan pada pembukaan HUT Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke-22 di Graha Wangsa, Kota Bandar Lampung, Jum’at (27/05/2022).
“Ada Empat hal itu, Korupsi, Radikalisme dan Terorisme, Bencana Alam, dan Narkoba,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan terkait dampak atau akibat dari ke-4 hal tantangan bangsa tersebut agar bisa dicermati dan menjadi perhatian bersama.
“Kalau ada ASN yang ketangkap tangan pengguna narkoba langsung di nonjobkan dan direhabilitasi. Tapi kalau dia pemakai atau pengedar, ya mohon maaf dipecat saja. Ancaman selanjutnya ialah masalah terorisme dan radikalisme, hati-hati, banyak orang pinter gagal jadi eselon Dua, gagal jadi eselon Satu karena hobinya buka-buka medsos terus konten-konten masalah radikalisme dan terorisme, ini yang harus dicermati, ancaman kita,” imbuhnya.
Selain itu, Menteri Pan RB itu juga menjelaskan terkait reformasi birokrasi, menurutnya program tersebut merupakan tujuan utama dari percepatan pelayanan publik.
” visi misi dari bapak jokowi dan bapak makruf amin memasukan skala prioritas yang berkaitan dengan visi misi reformasi birokrasi ini harus ada percepatan, kalau tidak ada percepatan, nanti tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat punya presiden baru, tidak memasukan visi misi reformasi birokrasi yang tujuan utamanya mempercepat proses perizinan, mempercepat proses pelayanan pada masyarakat ini akan bisa menjadi blunder,” jelasnya.
Kemudian Tjahjo Kumolo meminta untuk memutar cuplikan Presiden Republik Indonesia yang memberikan statment terkait reformasi birokrasi.
“Eselonisasi harus disederhanakan, eselon satu, eselon dua, eselon tiga, eselon empat, apa gak kebanyakan, saya akan minta untuk disederhanakan menjadi dua level saja, diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, yang menghargai kompetensi. Tahun depan kita akan lakukan pengurangan eselon, eselon tiga dan eselon empat akan kita potong, dan saya sudah perintahkan juga kepada Menpan untuk mengganti dengan Intelligence Artificial (IA), ini berkaitan dengan reformasi birokrasi kita agar mempercepat merespon setiap perubahan-perubahan dunia yang ada. Sehingga ini masih dalam proses yang namanya eselon tiga, eselon empat sedang dikaji, sedang dihitung, sedang dikalkulasi untuk dipangkas,” ucap Jokowidodo dalam cuplikan vidio tersebut. (Albet)