Bandar Lampung – Sejumlah Siswa SMAN 7 Kota Bandarlampung mengeluhkan minimnya fasilitas yang didapat saat belajar, padahal mereka mengaku membayar iuran Komite cukup mahal.
Hal ini terungkap saat banyaknya siswa yang berkomentar di salah satu medsos milik akun @infosaibetik. Diketahui dalam salah satu unggahannya mengkritik realisasi dana BOS di SMA tersebut.
Unggahan itupun dibanjiri komentar yang kebanyakan mengaku sebagai siswa di SMAN 7 Kota Bandarlampung itu, seperti yang diutarakan oleh salah satu pemilik akun @s1_cemong, dalam komentarnya ia mengaku membayar SPP atau iuran komite sebesar 500.000 perbulannya.
“SPP perbulan 500 rb udah mau sama kayak spp swasta,” tulisnya.
Komentar itupun disahut oleh yang lain, pemilik akun @yaya mengatakan, “ga normal kalo di swasta segitu udah dapat kelas ac yang fasilitasnya bagus, sedangkan ini gapake ac fasilitasnya kurang,” cetusnya.
Dari sejumlah keluhan siswa tersebut, seharusnya pihak sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung menjadi agen of control dari penggunaan dana Komite yang dikelola oleh anggota Komite SMAN 7 bandarlampung.
Pengawasan ini justru harus dilakukan, supaya siswa bisa mendapatkan fasilitas yang layak dari iuran komite tersebut.
Tak sedikit juga diantara siswa itu mengaku gerah saat pembelajaran berlangsung karena ruang kelas hanya tersedia satu buah kipas angin, hal ini justru bisa membuat para siswa tidak konsentrasi saat belajar dikarenakan merasa gerah.
Yang lebih miris adalah, anggota komite SMAN 7 Bandarlampung enggan dimintai konfirmasi terkait penggunaan dana komite, seolah menutup informasi terkait realisasi dana komite tersebut. (Alb)