Kepala BPBD Lambar Angkat Bicara Soal Angin Puting Beliung

Avatar

Lampung Barat (Gerbang Lampura) – Menindak lanjuti terkait bencana angin puting beliung yang terjadi pada hari Sabtu 21/08/22 di dusun Pardasuka Pekon (desa) hanakau kecamatan Sukau kabupaten Lampung Barat, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Padang Priyo Utomo, mengatakan tugas utama (BPBD) adalah melakukan pemetaan dan asesmen, untuk laporan kepada pimpinan.

“Terkait bantuan kerusakan nanti kita akan lakukan melaporkannya ke pimpinan. Karena nanti pimpinan yang akan menyerahkan bantuan atau kompensasi dan lain-lain itu juga kalau memang ada,” tegasnya.

Perlu di ketahui masyarakat, bahwa BPBD ini untuk mengampu penanggulangan bencananya tidak memberi bantuan, karena kalau sifatnya bantuan itu ada di dinas sosial (dinsos).

“Terkait untuk kerusakan dan infrastruktur itu nanti ada di BTT (Biaya Tidak Terduga), dan ini juga harus ada kajian dari tim jitupasna,” ucap Padang.

Lanjutnya, Tugas paling pokok dari BPBD adalah keselamatan jiwa, jika ada keselamatan jiwa yang terancam atau sampai ada Korban, ini yang akan kita lakukan terlebih dahulu.

Untuk tahun ini dana penanganan bantuan dan lain-lain memang tidak ada di APBD (Anggaran Pendapatan Belanda Daerah)

Saat ini hanya tugas kita hanya respon time (tepat waktu), tanggap darurat dan itu sekaligus pemetaan dan asesmen, sebagai bahan rekomendasi kepada pimpinan untuk di tindak lanjuti.

Untuk masalah yang di batu bekhak di Pekon Sukaraja hari ini tim akan turun, sebenarnya kita juga sampai hari ini belum dapat laporan resmi dari Peratin setempat.

Seharusnya instansi yang ada di Pekon harus tanggap, jika terjadi bencana seperti itu harus segera di laporkan dulu kan bisa via telepon dan nanti akan di terima oleh pusdalop.

“Pusdalop itu akan melakukan persiapan penanganan apakah kekurangan personil dan lain lain,” ujar Padang

“Kami berterima kasih kepada rekan rekan media yang sudah memuat berita itu, sehingga kami tau bahwa di Pekon tersebut sedang terjadi bencana. Nanti kami juga akan melalukan pemotretan dan di lakukan asesmen, untuk penanganan lebih lanjutnya belum bisa kami sampaikan karena itu nanti tergantung dari disposisi pimpinan seperti apa penanganannya,” tambahnya.

“Memang agak dilematis karena saat kita datang ke lokasi dan tidak membawa apa apa, sementara untuk saat ini hanya itu saja yang bisa di lakukan dari pihak BPBD,”.

Untuk tahun depan kita akan mengadakan stok material, sehingga bila ada yang terjadi bencana seperti yang terjadi di Pekon hanakau kemarin angin puting beliung otomatis atap rumah pada berhamburan jadi kita kelokasi sudah kita siapkan seng atau asbes.

“Jadi kita bawa seng 1 kodi dan kita bergotong royong membenahi atap rumah tersebut,”.

Akibat pasca covid 19 ini untuk anggaran memang agak sulit, mudah mudahan di tahun 2023 dengan berakhirnya covid kita bisa mengoptimalkan.

Padang juga menghimbau kepada masyarakat dengan kondisi alam yang memang tingkat rawan bencana di Lampung Barat cukup tinggi seperti gempa bumi, longsor, banjir, puting beliung.

Masyarakat harus waspada apa lagi di cuaca ekstrem saat ini dan tingkatkan kepedulian lingkungan seperti tidak membangun rumah atau pemukiman yang rawan Longsor,

“Seperti membangun dekat dengan jurang yang sisi kemiringannya sudah di atas 45 derajat, dan membangun di bawah tebing yang memang rawan longsor,”. Pungkasnya.(Aldi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Chat Redaksi