Bandarlampung – Gubernur Provinsi Lampung marahi beberapa kepala dinas didepan khalayak banyak, kemarahan itu ditujukan kepada Plt Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Lampung, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, dan Kepala Dinas Perindutrian dan Perdagangan Provinsi Lampung.
Gubernur Lampung memarahi beberapa kepala Dinas itu saat memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Duta Kartu Petani Berjaya dan Penyerahan Asuransi Kepada Petani, Pekebun, Peternak serta Nelayan Di Aula Fakultas Pertnian Universitas Lampung, Kamis (14/7/2022).
“Adek-adek kalau nanti jadi bupati, jadi gubernur, jadi menteri, jangan hanya menerima laporan, tapi kerja membuktikan dilapangan, harga singkong tidak ada kepedulian dari dinas pertanian, saya tidak bisa marah karena dia tidak ikut campur soal pasar, tetapi harusnya dengan petani mereka peduli. Dinas Perkebunan juga begitu, kopi, coklat, saya tidak paham, dinas perdagangan juga begitu, tidak pernah ada masukan ke saya, tetapi karena saya Gubernur, orang pertanian saya kejar terus daripada saya hanyut karena buayan mereka, sekarang kalau saya berbuat, apa nyanyiannya kepala dinas, “jangan tinggalkan aku pak”, mereka mau kerja,” ucap Arinal.
Arinal melanjutkan, pelaksanaan program KPB hingga saat ini transaksi penebusan pupuk sudah mencapai 8,7 milyar, realisasi penyaluran KUR melalui program KPB terutama bank indonesia, tapi belum dipantau bank lainnya. “Jadi jangan bank indonesia aja ini kus (Kusnardi), BRI itu sudah jalan tapi belum kamu catat, coba dinas pertanian, dinas peternakan, dinas perdagangan kerja tu, Pak Kus inikan asisten, kalian yang kerja, nanti saya ganti laki-laki ini, Kepala dinas inikan banyak perempuan, kalau tidak bisa menunjukan emansipasi, tidak bisa menunjukan gendernya, saya ganti,” kata dia.
“Kalau kalian greget kerjanya, harusnya sudah ada menyampaikan kepada mahasiswa ini, tapi gak papalah untuk sementara 5.289 debitur nilainya 180 milyar, harusnya bank mandiri, bank BRI sudah ada data, atau kalian memang dibayar oleh BNI supaya nyebut ini terus. Menurut saya dinasnya tidak kerja, peternakannya berapa, perikanannya berapa, perkebunannya berapa, atau sebaliknya asisten dua tidak pernah mengajak mereka, coba sekda, anda orang pertanian, kordinir, besok saya tidak mau adalagi seperti ini. Mahasiswa, Kalau mau cepat, mau bagus kerjanya boleh marah, mentang-mentang mereka kepala dinas, saya marahin didepan kalian, kan punya hak yang sama biar bagus, tapi jangan dijemput kemarahan itu,” semprotnya.
“Kalau mau menolak pernyataan marah saya nanti diluar, sekarang biarin aja saya marah,” tandasnya. (Al)