Bandar Lampung – Empat bakal calon Ketua DPD Partai Golkar Lampung menunjukkan sikap politik santun dalam pertemuan yang berlangsung di rumah Ismet Roni di Jalan Mas Mansyur, Enggal, pada Senin (27/01/25) sore. Meski bersaing dalam pemilihan ketua, komunikasi mereka tetap terjalin baik.
Keempat kandidat yang hadir, yakni Ismet Roni (Sekretaris DPD Golkar Lampung), Hanan A. Rozak (anggota DPR RI), Rycko Menoza (anggota DPR RI), dan Abi Hasan Muan (Wakil Ketua DPD Golkar Lampung), tampak berbincang santai sambil menikmati suasana sore. Namun, pertemuan ini tidak dihadiri oleh Aprozi Alam, salah satu calon ketua yang dikabarkan telah mendapat dukungan dari 12 DPD II Golkar kabupaten/kota.
Ketidakhadiran Aprozi Alam pun memunculkan pertanyaan. Apakah Aprozi enggan duduk bersama kandidat lain atau ada alasan lain yang menjadi penyebabnya?
Pengamat politik dan pemerintahan, Rian Bima Sakti, menilai absennya Aprozi Alam bisa menjadi sinyal politik tertentu. “Ketidakhadiran Aprozi Alam dalam pertemuan ini menjadi tanda tanya besar. Namun, hal ini juga bisa menunjukkan bahwa komunikasi di antara kandidat perlu terus diperkuat agar tidak ada kesan eksklusivitas dalam proses politik internal Golkar,” ujar Rian.
Meski begitu, kehadiran keempat kandidat lainnya telah mencerminkan politik santun yang menjadi nilai utama Partai Golkar. “Pertemuan ini memberikan isyarat bahwa Golkar berpolitik dengan etika dan tidak mengedepankan politik transaksional. Hal ini harus terus dijaga demi soliditas partai,” tambah Rian.
Sementara itu, Ismet Roni menegaskan bahwa pertemuan tersebut dilakukan untuk menjaga komunikasi dan memastikan Musda berjalan lancar. “Kompetisi itu wajar, tapi hubungan baik harus tetap terjaga. Ini yang kami tunjukkan,” jelasnya.
Dengan Musda yang dijadwalkan pada akhir Februari 2025, peta politik internal Partai Golkar Lampung semakin menarik untuk diikuti. Dukungan terhadap para kandidat yang terbagi di tingkat DPD II menjadi salah satu faktor penting dalam pemilihan nanti. (Red)